Kepala Sekolah SMP Negri 3 Rajadesa (Foto: Istimewa)
Oleh: Iing Solihin, S.Pd., M.Pd
SMP Negri 3 Rajadesa telah menerima hasil Rapot Pendidikan Tahun 2024 yang telah dirilis oleh Kemendikbudristek RI. Melalui rapot tersebut guru, tenaga kependidikan serta pengawas sekolah dapat melihat capaian terkait gambaran menyeluruh kondisi satuan pendidikan. Selain itu, berdasarkan Rapot pendidikan kita bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah, menyusun program perbaikan mutu, serta meningkatkan akuntabilitas yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).
Dari 46 poin rekomendasi keseluruhan, SMP Negeri 3 Rajadesa memusatkan perhatian pada 12 poin rekomendasi prioritas PBD. 1. Kemampuan Literasi (Kompetensi Membaca Teks Sastra), 2. Kualitas Pembelajaran, 3. Iklim Keamanan Satuan Pendidikan, 4. Iklim Keamanan Satuan Pendidikan (Sikap terhadap Disabilitas), 5. Kemampuan Numerasi (Kompetensi pada domain data dan ketidakpastian), 6. Kemampuan Numeras (Kompetensi Membaca Teks Sastra), 7. Karakter (Kemandirian), 8. Karakter (Metode pembelajaran), 9. Kualitas pembelajaran (Metode Pembelajaran), 10. Kualitas pembelajaran (Refleksi atas praktik mengajar ), 11. Iklim Kebinekaan (Toleransi dan kesetaraan peserta didik), dan 12. Iklim Kebinekaan (Pengalaman Peserta Didik terkait Rokok, Minuman Keras dan Narkoba).
Program Prioritas yang Direalisasikan
Aksi nyata diawali dengan menginformasikan kepada seluruh satuan pendidikan melalui group Whatsapp dan pertemuan resmi (breafing) bahwa raport SMPN 3 Rajadesa telah dirilis dan dapat diunduh oleh seluruh GTK. Pada konteks ini, seluruh civitas akademika SMP Negeri 3 Rajadesa dianjurkan melihat dan menelaah Rapot Pendidikan tahun 2024. Hasil telaah tersebut kemudian dijadikan bahan diskusi dalam kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) sebagai tindak lanjut terhadap beberapa rekomendasi prioritas yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).
Adapun berdasarkan hasil Kombel yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, kegiatan-kegiatan prioritas yang sudah, sedang, dan akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Pertama, untuk peningkatan kualitas literasi yang ada di SMPN 3 Rajadesa ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu: sharing pengetahuan dalam kegiatan Kombel terkait literasi, kegiatan pembelajaran mandiri setiap guru dari PMM, serta penguatan literasi digital perpustakaan. Format kegiatan literasi ini kemudian disusun secara periodik, dengan kata lain ada kegiatan literasi yang sifatnya harian, mingguan serta semesteran. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan literasi peserta didik, serta melaksanakan kunjungan ke Perpustakaan Daerah minimal dua kali dalam satu tahun.
Pembinaan Karakter lewat kegiatan Kegamaan di SMP Negeri 3 Rajadesa (Foto: Pribadi)
Kedua, upaya pembentukan karakter kemandirian peserta didik dilakukan melalui pemberian tugas mandiri, kegitan kelompok, serta keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, guru juga melakukan diskusi dalam kegiatan Kombel terkait permasalahan dan solusi pembentukan karakter peserta didik. Adapun untuk di SMP Negeri 3 Rajadesa salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan karakter rerigius peserta didik.
Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan numerasi terutama pada kompetensi domain data yang sangat berhubungan erat dengan hitungan, maka proses pembelajaran matematika dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Hal ini supaya peserta didik bisa lebih tertarik tehadap materi numerasi. Meski demikian, peningkatan numerasi peserta didik bukan hanya tanggung jawab guru maematika melainkan tanggung jawab bersama.
Keempat, untuk meningkatkan iklim keamanan satuan pendidikan terutama pengalaman peserta didik terkait rokok, minuman keras, dan narkoba dilakukan dengan beberapa kegiatan, yaitu: membuat slogan spanduk pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS bekerjasama dengan Pihak Kepolisian, Puskesmas , dan pihak-pihak lain yang terkait untuk melakukan sosialisasi terkait hal tersebut.
Kelima, program untuk meningkatkan iklim kebinekaan terutama sikap toleransi dan kesetaraan peserta didik antara lain: program pembinaan kesiswaan dan kepemimpinan siswa, pelibatan orang tua/wali/keluarga dalam penyusunan rancangan pembelajaran, seta peningkatan kompetensi guru untuk memahami sikap inklusif, toleran, dan kesetaraan gender (termasuk pendidikan inklusif/disabilitas) melalui berbagai pelatihan dan loka karya.
Pembelajaran yang Didapat dari Aksi Nyata
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah suatu pendekatan sistematis dalam pengambilan keputusan yang mengandalkan analisis data sebagai landasan utama. Pelaksanaan PBD di SMP Negeri 3 Rajadesa dilakukan dengan melibatkan seluruh civitas akademika dalam proses pengumpulan serta penelaahan data yang sesuai. Kemudian data tersebut diidentifikasi, dan dievaluasi untuk menghasilkan rancangan yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan demikian, perencanaan berbasis data merupakan alat yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui penggunakan data yang akurat, kita bisa membuat sebuah keputusan yang efektif sesuai dengan kebutuhan real dilapangan. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. (DRF)